Dukung Program Ketahanan Pangan, Bank Indonesia Tingkatkan Kompetensi Petani se-Bangka Belitung Melalui Capacity Building dan Benchmarking

oleh -24 Dilihat
Bank Indonesia menginisiasi kegiatan Belasan petani di Bangka Belitung saat mengikuti kegiatan capacity building dan benchmarking ke Provinsi Jawa Timur pada tanggal 14-15 Oktober 2025 yang dilaksanakan BI Bangka Belitung.(Foto/Ist)

KILASBABEL.COM, PANGKALPINANG – Bank Indonesia secara konsisten menunjukkan komitmennya dalam menjaga inflasi pada rentang yang rendah dan stabil searah dengan target inflasi nasional yakni di kisaran 2,5±1%.

Sinergi dan koordinasi bersama Pemerintah Daerah pun terus dilakukan baik melalui pelaksanaan kegiatan High Level Meeting (HLM), capacity building bagi TPID, pelaksanaan program Operasi Pasar Murah dan Gerakan Pangan Murah se-Bangka Belitung, fasilitasi distribusi pangan bahkan turut mendukung implementasi Kerja Sama Antar Daerah (KAD) dan program strategis pengendalian inflasi lainnya.

Namun demikian, tidak cukup sampai disitu, Bank Indonesia juga memiliki perhatian khusus untuk meningkatkan kapasitas para petani yang tidak terbatas pada teori, namun juga kunjungan ke lapangan.

Bank Indonesia menyadari bahwa petani memiliki peran yang sangat krusial dalam memenuhi kebutuhan pangan masyarakat. Oleh karena itu, Bank Indonesia menginisiasi kegiatan capacity building dan benchmarking ke Provinsi Jawa Timur bagi petani se-Bangka Belitung pada tanggal 14-15 Oktober 2025.

Kegiatan ini turut diikuti oleh 15 orang petani berbagai komoditas penyumbang inflasi daerah diantaranya petani padi, cabai dan bawang merah.

Adapun kegiatan Capacity Building dan Benchmarking Petani Bangka Belitung dilaksanakan di beberapa Klaster Local Champion Provinsi Jawa Timur, diantaranya Kelompok Tani Sumber Makmur, Desa Miru, Kecamatan Sekarang Provinsi Jawa Timur.

Di kelompok tani ini, petani Bangka Belitung mendapatkan berbagai ilmu penting terkait budidaya padi, diantaranya, pertama, teknis implementasi integrasi IoT guna memantau kelembapan tanah, suhu dan kelembapan udara yang terhubung ke sistem gateway secara realtime. Sistem ini dikombinasikan dengan drip irrigation otomatis yang mampu mengatur volume dan jadwal pemberian air sesuai kebutuhan tanaman.

Kedua, Pengendalian Hama Terpadu (PHT) sebagai strategi pengendalian hama yang menekankan monitoring dan pemanfaatan musuh alami. Untuk memastikan efektivitas, dibentuk plot pembanding antara sistem konvensional dan smart farming.

Di sisi lain juga digunakan mulsa plastik untuk mengurangi evaporasi dan pertumbuhan gulma, Kelompok Tani Harum Tani, Desa Sukoharjo, Kecamatan Bancar Provinsi Jawa Timur. Di kelompok tani ini petani Bangka Belitung mendapatkan ilmu penting terkait seluruh tahapan proses budidaya cabai dimulai dari pembibitan, pengolahan lahan, pindah tanam, perawatan, pemupukan dan pengairan, pengendalian terhadap hama dan penyakit hingga panen, pemasaran dan inovasi dari hasil panen dan Kelompok Tani Luru Luhur, Desa Sukorejo, Provinsi Jawa Timur.

Di kelompok tani ini, petani Bangka Belitung mendapatkan ilmu penting terkait budidaya bawang merah diantaranya penerapan lampu UV dan perangkap kuning untuk pengendalian hama dan dapat mengurangi biaya pestisida, penerapan lean farming yang bertujuan untuk mengurangi pemborosan dan efisiensi biaya hingga ±40%, Manajemen Tanaman Sehat (MTS) dengan menerapkan agroekosistem sehat terpadu dan penggunaan kompos organik dari kotoran kambing sebagai bagian dari praktik pertanian berkelanjutan.

Kepala Kantor Perwakilan BI Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Rommy S. Tamawiwy berharap melalui pelaksanaan kegiatan capacity building dan benchmarking ini, semua ilmu yang diterima dapat diterapkan di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

“Tidak hanya berfokus pada peningkatan produksi, dampak dari kegiatan capacity building dan benchmarking akan turut membangun model ekosistem pertanian yang tangguh, efisien dan ramah lingkungan dalam mendukung ketahanan pangan di Bangka Belitung,” kata Rommy.(eno/SP)

No More Posts Available.

No more pages to load.