Perkuat Semangat GNPIP: BI Babel Panen Bersama Hidroganik Padi – Lele di KWT Sinar Bulan Pangkalpinang

oleh -27 Dilihat
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Kota Pangkalpinang, perwakilan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bangka Belitung dan Kota Pangkalpinang, Camat Bukit Intan, Lurah Sinar Bulan, serta Ketua dan Wakil Ketua PIPEBI Provinsi Kepulauan Bangka Belitung saat melakukan panen bersama Hidroganik Padi - Lele di KWT Sinar Bulan Pangkalpinang pada Selasa (28/10/2025) lalu.(Foto/Ist)

KILASBABEL.COM, PANGKALPINANG – Bank Indonesia Provinsi Kepulauan Bangka Belitung terus memperkuat sinergi dan inovasi dalam menjaga stabilitas harga serta ketahanan pangan melalui Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP), sebagai bagian dari upaya pengendalian inflasi di tingkat daerah.

Salah satu inovasi adalah penerapan sistem hidroganik, yaitu integrasi antara budidaya padi dan ikan lele dalam satu ekosistem terpadu.

Melalui metode ini, air hasil budidaya ikan lele dimanfaatkan sebagai sumber nutrisi alami bagi tanaman padi sehingga menciptakan sistem yang lebih efisien dalam penggunaan air, mengurangi ketergantungan terhadap pupuk kimia, dan ramah lingkungan.

Oleh karenanya, Bank Indonesia Bangka Belitung bersama Kelompok Wanita Tani (KWT) Sinar Bulan bersinergi dalam mengembangkan sistem hidroganik sebagai bentuk dukungan terhadap ketahanan pangan. Inovasi telah dilakukan sejak penanaman padi perdana pada Februari 2025 hingga penanaman kedua pada Juli 2025.

Baca Juga: Gelar BEF & BBF 2025, BI Babel Dorong Hilirisasi Perikanan dan Kredit Sektoral

Bertepatan dengan hari sumpah pemuda, 28 Oktober 2025, telah dilakukan panen bersama yang dihadiri oleh Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Kota Pangkalpinang, perwakilan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bangka Belitung dan Kota Pangkalpinang, Camat Bukit Intan, Lurah Sinar Bulan, serta Ketua dan Wakil Ketua PIPEBI Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Kegiatan Panen Bersama Hidroganik ini juga merupakan wujud nyata GNPIP.

Mewakili Wali Kota Pangkalpinang, Drs. Juhaini, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Kota Pangkalpinang, menyampaikan apresiasi atas inisiatif Bank Indonesia dalam mendorong inovasi dan kemandirian masyarakat melalui program pertanian terpadu.

Baca Juga: Gubernur Hidayat Arsani Berbagi Kisah Inspiratif: “Leaders, Drive, From Zero To Hero”

Ia menekankan bahwa langkah-langkah kreatif seperti pengembangan sistem hidroganik dapat dimulai dari lingkungan keluarga, sebagai upaya nyata memperkuat ketahanan pangan dari tingkat rumah tangga hingga berkontribusi pada ketahanan pangan daerah secara keseluruhan.

Hal serupa juga ditekankan oleh Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Rommy S. Tamawiwy, yang menyampaikan bahwa upaya menjaga inflasi perlu dilakukan secara kolaboratif dari berbagai lapisan masyarakat.

Rommy menambahkan bahwa tingkat inflasi pada bulan September 2025 berada dalam target nasional 2,5+-1% yaitu di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sebesar 1,82% (yoy) dan Kota Pangkalpinang sebesar 1,75% (yoy).

Bank Indonesia, kata Rommy, terus mendorong penguatan ketahanan pangan melalui GNPIP dan pemberdayaan kelompok tani serta kelompok wanita tani.

Lebih lanjut, Rommy menyampaikan, apa yang telah dilakukan oleh KWT Sinar Bulan melalui inovasi sistem hidroganik menjadi contoh nyata sekaligus semangat bagi KWT lain untuk turut berkontribusi dalam menjaga stabilitas harga serta meningkatkan kemandirian pangan.

Baca Juga: Imigrasi Pangkalpinang Ungkap Kasus Pemalsuan Identitas WNA Bangladesh untuk Peroleh Paspor RI

Dalam rangkaian kegiatan panen tersebut, terdapat 3 kegiatan panen yang dilakukan, yaitu panen perdana padi hidroganik dilanjutkan dengan proses threshing (perontokan bulir padi), panen budidaya ikan air tawar lele dengan total hasil panen hingga 250 kg, dan panen sayuran hortikultura.

Selain itu, KWT Sinar Bulan telah memiliki berbagai produk hilirisasi antara lain keripik bayam, keripik ubi, dan pempek ikan. Sebagai bentuk peningkatan digitalisasi serta inklusi keuangan, KWT Sinar Bulan juga menyediakan pembayaran menggunakan metode QRIS.

Penerapan sistem hidroganik ini juga sejalan dengan prinsip Good Agricultural Practice (GAP) yang menekankan pentingnya praktik pertanian yang efisien, bermutu baik, dan ramah lingkungan. Melalui pendekatan GAP, petani didorong untuk mengelola sumber daya alam secara berkelanjutan, menjaga kualitas dan keamanan hasil pangan, serta meningkatkan produktivitas.

Inovasi ini menjadi bagian dari implementasi GNPIP di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, yang mengedepankan kolaborasi antara pemerintah daerah, Bank Indonesia, dan masyarakat dalam menjaga ketersediaan serta keterjangkauan harga pangan.

Dengan penerapan GAP dan GNPIP secara terpadu, diharapkan model pertanian hidroganik yang dikembangkan oleh KWT Sinar Bulan dapat direplikasi oleh kelompok tani lainnya sebagai langkah konkret memperkuat ketahanan pangan dan menjaga stabilitas harga di tingkat daerah.(eno/SP)

No More Posts Available.

No more pages to load.