Pemerintah Beri Insentif Tekan Tiket Pesawat Jelang Nataru

oleh -56 Dilihat
Ilustrasi. (Tribunnews).

KILASBABEL.COM – Pemerintah bersama sejumlah operator penerbangan resmi memberikan berbagai insentif untuk menjaga keterjangkauan harga tiket pesawat. Insentif ini berlaku pada masa angkutan Natal 2025 dan Tahun Baru (Nataru) 2026.

Paket insentif tersebut meliputi diskon Pajak Pertambahan Nilai (PPN) untuk tiket pesawat kelas ekonomi, dan pengurangan biaya pelayanan bandara. Serta penurunan harga avtur di 37 bandara di seluruh Indonesia.

Demikian disampaikan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub, Lukman F Laisa, di Jakarta, Minggu (16/11/2025). Langkah ini untuk mengantisipasi kenaikan permintaan dan memastikan masyarakat menikmati layanan transportasi udara dengan harga yang lebih ramah di kantong.

Diskon tarif berlaku untuk pembelian tiket yang dilakukan pada 22 Oktober 2025 hingga 10 Januari 2026. Sementara periode penerbangannya ditetapkan mulai 22 Desember 2025 hingga 10 Januari 2026.

“Kebijakan ini merupakan hasil koordinasi antara pemerintah, operator bandara, dan maskapai penerbangan,” katanya. “Semoga ini menjadi kado terbaik bagi para penumpang di musim liburan kali ini,” kata Lukman.

Ia menyampaikan optimismenya bahwa kebijakan ini dapat membantu menekan harga tiket. Sekaligus mendorong mobilitas masyarakat selama libur akhir tahun.

Dengan adanya insentif ini, pemerintah berharap minat masyarakat untuk bepergian dapat meningkat tanpa terbebani tingginya tarif pesawat. Sekaligus menjaga kelancaran arus transportasi udara selama puncak musim liburan.

Lebih jauh, ia memproyeksikan lonjakan mobilitas masyarakat selama masa libur Nataru 2026. Puncak arus keberangkatan libur Natal diprediksi terjadi 21 Desember 2025, sedangkan puncak arus balik diperkirakan pada 3–4 Januari 2026.

Jumlah penumpang libur Nataru 2026 diperkirakan meningkat signifikan dibandingkan periode Nataru tahun sebelumnya. Baik penerbangan domestik maupun internasional.

“Kami telah menyiapkan rencana operasi khusus. Guna memastikan keamanan, keselamatan, dan kenyamanan pengguna jasa penerbangan menjelang libur Nataru 2026,” ujarnya.

Lima bandara diperkirakan menjadi yang tersibuk, yaitu Bandara Soekarno–Hatta (Tangerang), Ngurah Rai (Denpasar), Sultan Hasanuddin (Makassar), Kualanamu (Medan), dan Juanda (Surabaya). Untuk penerbangan internasional, pergerakan terbesar akan terjadi dari dan menuju Singapura serta Kuala Lumpur.

Lukman menegaskan pentingnya kesiapan maskapai dan pengelola bandara dalam menjaga keselamatan dan keamanan penerbangan selama masa libur panjang. Ditjen Hubud juga telah menyiapkan contingency plan serta pedoman bandara siaga bencana untuk menghadapi kemungkinan kondisi darurat. (*)

No More Posts Available.

No more pages to load.