Edan! Ada Syuting Sinetron Di Kamp Pengungsi Semeru

oleh -296 Dilihat

Lumajang – Kilas Babel – Erupsi Gunung Semeru masih menyisakan duka bagi warga yang kehilangan sanak saudara. Namun ada sejumlah pihak yang dinilai memanfaatkan kondisi demi komersialisasi.

Salah satunya syuting sinetron di lokasi terdampak erupsi Semeru. Tepatnya di sekitar tenda pengungsian. Para warga hingga relawan mengaku miris melihat hal ini. Menurut warga, syuting di lokasi bencana kurang etis. Seperti yang disampaikan salah seorang warga, Najmudin.

“Menurut saya produksi film di lokasi bencana kurang etis, karena ini tempat pengungsian. Dan tempat bencana ketika dikomersilkan kan kurang bagus,” ujar Najmudin sebagaimana dikutip dari detikcom, Rabu (22/12).

“Kecuali produksi film ada imfact kepada pengungsi. Seperti hasil dari produksi film untuk pembuatan hunian sementara atau rumah warga terdampak (erupsi Semeru),” imbuhnya.

Sementara Koordinator Saver (Sahabat Volunteer Semeru) Sukaryo atau Cak Yo mengaku sempat memprotes syuting sinetron tersebut melalui posting-an di Instagram-nya. Dia menilai aktivitas ini kurang empati terhadap korban erupsi Gunung Semeru.

Cak Yo menceritakan jika dirinya mendapat video tersebut dari rekan relawan lain. Namun, relawan itu tak berani mem-posting-nya di medsos.

“Saya memberanikan diri mem-posting video tersebut, entah itu akan dikecam atau apa saya siap,” kata Cak Yo saat dihubungi detikcom di Surabaya.

Cak Yo mengaku memprotes hal ini bukan tanpa alasan. Dia menyebut memanfaatkan situasi bencana untuk kepentingan komersil itu tidak pantas. Apa lagi, masih banyak korban yang berduka hingga trauma usai kehilangan sanak saudaranya.

“Bagi kita, ayolah siapapun itu kalau dia niatnya peduli jangan mengambil kesempatan dalam bencana. Entah itu untuk konten atau sesuatu yang nggak pantas. Sekarang yang kita pikirkan itu bagaimana masyarakat pulih dan kondisi di sana lebih baik,” tegasnya.

Terpisah, Komandan Pusat Pengendali Operasi Satgas Semeru, Mayor Inf Muhamad Tohir mengatakan, syuting sinetron itu mendapat persetujuan dari Bupati Lumajang. Namun dengan catatan harus berkoordinasi terlebih dahulu dengan Dansatgas, sebab masih dalam status tanggap darurat bencana Gunung Semeru.

Kendati demikian, Verona Picture tidak berkoordinasi dengan Dansatgas terlebih dahulu. Mereka langsung menggelar syuting sinetron.

“Saya mendapat info syuting film mendapat acc Bupati Lumajang, tapi dengan catatan koordinasi dengan Dansatgas. Tapi yang bersangkutan belum berkoordinasi dengan saya. Dan ini prosedur yang disalahi oleh yang bersangkutan,” ujar Muhammad Tohir.

Saat dikonfirmasi, Line Producer Verona Pictures, Dwi Eslogo hanya mengaku sudah mengajukan izin syuting.

“Dalam pembuatan film ini kita sudah mengajukan kepada sejumlah pihak. Terutama izin kepada Bupati Lumajang,” ujar Dwi Eslogo.

Itu merupakan syuting sinetron Terpaksa Menikahi Tuan Muda (TMTM). Di lokasi terdampak erupsi Semeru, syuting berlangsung mulai Selasa (21/12). Yakni di posko pengungsian yang berada di Desa Penanggal, Kecamatan Candipuro, Lumajang.

Sebelumnya diberitakan, dalam beberapa slide posting-an yang beredar di media sosial, ada ajakan untuk memboikot syuting sinetron yang dibintangi oleh Chris Laurent dan Alisia Rininta tersebut. Unggahan itu juga menampilkan adegan syuting yang dilakukan di depan umum dan disaksikan oleh warga.

Terpaksa Menikahi Tuan Muda merupakan sinetron garapan Verona Pictures yang tayang perdana pada 9 Agustus lalu. Sementara, erupsi besar Gunung Semeru terjadi pada Sabtu (4/12). Hingga saat ini, ada puluhan korban yang ditemukan meninggal dunia, dan ada beberapa korban belum ditemukan. (ge2)

 

 

 

No More Posts Available.

No more pages to load.