Kilas Babel – Faktor ekonomi menjadi salah satu penyebab tingginya angka putus sekolah anak-anak di Indonesia. Hal inilah yang mendasari seorang pemuda bernama Bima Prasetyo untuk mendirikan sekolah khusus bagi anak-anak kurang mampu. Sekolah ini berlokasi di Kampung Ceger RT 05/RW 11, Tegalgundil, Bogor Utara.
Sekolah yang diberi nama SEBERSY (Sekolah Bersama Yuk) ini didirikan Bima setelah melihat banyaknya anak usia sekolah yang harus memulung untuk bisa membayar biaya seragam dan buku mereka. Dari situlah ia merasa tergerak dan berupaya memfasilitasi anak-anak tersebut agar tetap bisa melanjutkan sekolah.
“Komunitas SEBERSY ini sudah dirintis sejak sekitar 10 tahun lalu, untuk membantu anak-anak dari keluarga tidak mampu agar dapat belajar,” kata Bima Prasetyo Adi seperti dilansir dari Antara.
Banyak Anak-anak yang Hidup di Jalanan
Selain memberikan pelajaran formal kepada anak-anak yang kurang beruntung tersebut, Bima dan teman-temannya juga memberikan motivasi agar mereka tetap bersemangat mengenyam pendidikan.
“Di sini saya tergerak untuk melakukan sesuatu membantu anak-anak tersebut agar tidak lagi hidup di jalanan. Saya dibantu beberapa teman kemudian membentuk kelompok belajar ini,” kata pria berusia 29 tahun tersebut.
Sekolah hingga Perguruan Tinggi
Motivasi yang diberikan oleh Bima dan teman-temannya ini ternyata bisa memacu semangat anak-anak didiknya untuk melanjutkan pendidikan setinggi mungkin. Bahkan sudah ada di antara mereka yang akhirnya bisa mengenyam bangku kuliah.
“Jadi tidak seperti tahun-tahun sebelumnya mungkin anak-anak SD berhenti sekolah, bekerja ataupun nikah dini. Kami memotivasi mereka untuk mau terus sekolah. Dan akhirnya di sini SEBERSY bisa membuat anak itu ada yang sampai masuk kuliah,” katanya.
Didukung Wali Kota Bogor
Sementara itu Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto memberikan apresiasi kepada Bima dan teman-temannya yang telah mendidik anak-anak kurang mampu selama 10 tahun.
Bima Arya juga memberikan bantuan untuk menunjang operasional Sabersy, seperti jaringan Wifi dan buku di sekolah berukuran 4×5 meter tersebut.
“Saya salut sama konsistensinya. Karena 10 tahun itu waktu yang tidak sebentar. 10 tahun masih bisa terus jalan, bahkan kemudian terus berkembang. Ini artinya konsistensinya terus dijaga. Tidak mudah. Pemerintah Kota Bogor mendukung, menyiapkan apa yang dibutuhkan. Mudah-mudahan bisa menginspirasi bagi anak muda yang lain. Ini adalah contoh yang tidak berdiam diri tapi menjadi bagian dari solusi. Insya Allah akan jadi contoh yang baik,” ujar Bima Arya.
Inspiratif kan Sahabat Kilas? Semoga di Babel juga muncul generasi muda dan para milenial yang inspiratif ya? semoga! (ren)
Sumber : Antara
Foto : Instagram @sebersy
Editor : Ferry CHD