KILAS BABEL.COM – Terhitung Senin (3/1) hari ini, secara nasional Pembelajaran Tatap Muka (PTM) mulai dilaksanakan, tak terkecuali di Kota Pangkalpinang.
Sesuai aturan terbaru, kegiatan PTM di sekolah boleh melibatkan siswa sebanyak 100 persen mulai semester kedua tahun ajaran 2021/2022.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Pangkalpinang, Eddy Supriadi mengatakan, pelaksanaan PTM di Pangkalpinang tetap memgacu pada Surat Keputusan Bersama (SKB) Empat Menteri tentang pembelajaran di masa pandemi covid-19.
“Alhamdulillah di Pangkalpinang hari ini sudah mulai PTM dan mulai hari ini PTM sudah bisa dilaksanakan 100 persen,” ujar Eddy, Senin (3/1).
Hanya saja, kata Eddy, kendati sudah diperbolehkan untuk melaksanakan PTM 100 persen, namun untuk saat ini pihaknya masih membatasi jumlah siswa setiap kelasnya.
Dia menyebut, satu kelas diisi 50 persen rasio kelas, yangbmana pembagian waktu pembelajaran dilaksanakan pagi dan siang.
“Kan batasan lama pembelajaran tatap muka itu 6 jam, jadi kita batasi pagi dan siang. Satu kelasnya berisi maksimal 20 orang jadi rasionya 50 persen sebetulnya untuk 100 persen sekelas gabung seperti kemarin sudah bisa. Tapi kita tetap bertahap melihat semester ini seperti apa jadi bahan evaluasi kita untuk semester baru nanti,” kata Eddy.
Menurut Eddy, pihaknya tidak ingin memaksakan agar sekolah langsung melaksanakan PTM dengan tingkat kehadiran 100 persen. Pihaknya bisa saja melaksanakan PTM 100 persen khususnya untuk tingkat SMP.
“Ya rata-rata anak-anak SMP kan sudah divaksin, bisa saja kita mulai, tapi jangan sampai hal-hal yang tidak kita inginkan terjadi, jadi kita coba mengedukasi, mengatur jarak, mengatur rasio lagi,” jelasnya.
Terkait target kurikulum di semester genap tahun 2022 ini, dikatakan Eddy, pihaknya belum mengejarnya. Namun demikian, pihaknya akan melihat situasi dan kondisi pandemi covid-19.
“Semester satu kemarin atau semester ganjil kemarinkan masih kurikulum keadaan darurat atau khusus jadi semester ini masih sama tidak putus. Nanti semester baru tahun 2022 bisa jadi kita mulai, ada tiga nanti pilihannya kurikulum K13, kurikulum keadaan khusus, dan kurikulum opsional,” jelas Eddy.
Eddy berharap, tahun ini proses pembelajaran tatap muka bisa berjalan dengan baik, bahkan lebih baik dari tahun lalu.
Menurutnya, sudah saatnya dunia pendidikan bangkit dari keterpurukan covid-19.
“Tahun ini adalah hikmah pembelajaran kita, jadi ayo kita bangkit dengan pendekatan secara teknologi tidak mengurangi karakter buildingnya lingkungan belajarnya. Pembelajaran daring keniscayaan tatap muka juga keniscayaan bagaimana mengkombinasi ini biar imbang, saya fikir tahun ini tahun kebangkitan pendidikan terutama di Pangkalpinang,” pungkasnya. (dom007)
Foto : idxchannel
Editor : Meta