KILAS BABEL.COM – Perang antar suku yang melibatkan warga di Kabupaten Nduga dan Lanny Jaya kembali pecah di kampung Wouma Distrik Wouma Kabupaten Jayawijaya, Minggu (9/1) sekira pukul 14.55 WIT. Pemicunya terkait meninggalnya salah satu warga Nduga pada Sabtu kemarin.
“Meninggalnya Sibelo Gwijangge membuat keluarganya tidak menerima dan melakukan aksi balasan terhadap pihak pelaku dari masyarakat Lanny Jaya, yang bermukim di Kampung Wesakma Distrik Wouma,” kata Kabid Humas Polda Papua Kombes Polisi Ahmad Musthofa Kamal, Minggu kemarin.
Alhasil perang antarsuku itu menyebabkan satu warga meninggal dunia, 21 orang mengalami luka-luka dan 40 honai terbakar.
Kamal menjelaskan, peristiwa itu berawal pada Minggu (9/1) sekitar pukul 14.55 WIT. Setelah pemakaman korban, keluarga korban bergerak dari arah Ilekma menuju Wouma melalui pinggir kali Uwe dan Walesi.
Sebagaimana dikutip dari merdeka.com, pukul 15.10 WIT terjadi aksi saling serang menggunakan alat perang tradisional berupa panah, parang dan batu antara masyarakat Nduga dan masyarakat Lanny Jaya di sekitar kampung Wouma, Distrik Wouma.
“Tidak lama kemudian personel Polres Jayawijaya di-backup oleh personel Brimob dan TNI yang dipimpin oleh Wakapolres berhasil memukul mundur kedua kelompok maysarakat,” terang Kamal.
Korban meninggal dan luka-luka sudah dievakuasi ke RSUD Wamena. Sedangkan untuk mengantisipasi adanya pertikaian lanjutan, petugas gabungan melakukan penjagaan ketat terhadap kedua kelompok masyarakat tersebut.
“Kami langsung melakukan pendekatan kepada tokoh masyarakat dari kedua kelompok masyarakat untuk mengimbau kepada masing-masing kelompok, agar tidak mengulangi kejadian seperti saat ini. Sehingga situasi kamtibmas tetap dalam keadaan yang aman dan kondusif, dan akhirnya Muspida Jayawijaya bersama tokoh masyarakat dan tokoh agama kedua suku sepakat untuk menghentikan pertikaian tersebut,” tandas Kamal.
Sumber dan foto : merdeka.com
Editor : Leona