KILASBABEL.COM – Pertamina Patra Niaga Fuel Terminal Pangkalbalam Kota Pangkalpinang Provinsi Bangka Belitung memberikan pelatihan penyegaran bagi ratusan operator Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) se Pulau Bangka, Selasa (12/9/2023).
Pelatihan yang dipusatkan di Mako Batalyon Infanteri (Yonif) 147/ Ksatria Garuda Jaya (KGJ) Kecamatan Namang, Bangka Tengah ini diikuti sebanyak 100 operator dari 55 SPBU yang ada di Pulau Bangka.
Kegiatan ini dihadiri Sales Area Manager Retail Babel Adeka Sangtraga Hitapriya, Manager Fuel Terminal Pangkalbalam Rezky Kurniawan, Komandan Yonif 147/KGJ Mayor inf Yokki Firmansyah dan Kapolres Bangka Barat AKBP Ade Zamrah.
Sales Area Manager Retail Babel Adeka Sangtraga Hitapriya menyampaikan bahwa dalam rangka mengoptimalisasi layanan dan keselamatan operasional di SPBU, pihaknya terus berupaya mengedukasi dan meningkatkan kompetensi operator SPBU sebagai garda terdepan perusahaan dalam penyaluran produk BBM untuk masyarakat.
Untuk itu, kata dia, kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan kompetensi dan semangat melayani konsumen.
“Dalam kegiatan kali ini, kami bersinergi dengan TNI/Polri, yang mana targetnya adalah refreshment, dimana yang pertama adalah kedisiplinan. Kalau kita bicara benang merahnya kan, TNI/Polri, pertamina sampai ke level terbawah garda terdepan itu adalah operator SPBU. Jadi disini kita sinergikan sekaligus untuk merefresh terkait pengetahuan keselamatan dari segi kemampuan memadamkan kebakaran bilamana terjadi di SPBU,” ujar Adeka disela-sela kegiatan.
Melalui kegiatan ini, Adeka berharap operator maupun pengawas SPBU Pertamina dapat meningkatkan pelayanannya dalam rangka meningkatkan kepuasan pelanggan, sehingga pelanggan semakin nyaman dan aman ketika bertransaksi.
Selain itu, dia juga berharap para operator terhindar akan dari pelanggaran baik dalam penyaluran bahan bakar minyak bersubsidi maupun non subsidi.
“Pelatihan ini akan kita continue kan, sehingga nanti harapan kami pelayanan di masyarakat baik subsidi maupun non subsidi di SPBU lebih baik lagi,” harapnya.
Adeka menyebut, dalam pelatihan ini, para operator dibekali dengan materi terkait penyaluran BBM Subsidi, imbauan dari polres terkait dasar hukum dan pasal-pasal tentang penyaluran BBM Subsidi, strategi peningkatan penjualan Bahan Bakar Khusus (BBK), kualitas pelayanan SPBU, serta simulasi langsung standar layanan dan praktek Keselamatan, Kesehatan Kerja, dan Lindungan Lingkungan (K3L), termasuk cara menggunakan Alat Pemadam Api Ringan (APAR).
“Jadi dengan adanya pelatihan ini minimal mereka punya pengalaman tentang SOP pelayanan di SPBU, ya ketika terjadi kebakaran di SPBU, mereka bisa cepat dan tanggap dalam menanggulanginya,” katanya.
Manager Fuel Terminal Pangkalbalam, Rezky Kurniawan menambahkan pada prinsipnya target dari pelatihan ini adalah bagaimana meningkatkan kepedulian operator terhadap keselamatan operasional SPBU.
“Kegiatan ini sangatlah penting, karena sama-sama kita ketahui, SPBU itu sangat rawan terbakar dan resiko kebakarannya lebih tinggi. Makanya peran operator itu sangat dibutuhkan, minimal mereka bisa sigap melakukan langkah awal dalam menanggulangi kebakaran yang terjadi,” terang Rezky.
Sementara itu, Komandan Yonif 147/KGJ, Mayor inf Yokki Firmansyah menyambut baik pelatihan ini. Pihaknya pun berharap kegiatan tersebut dapat dilaksanakan setiap saat dan terus menerus secara berkesinambungan.
“Sudah seharusnya setiap operator SPBU itu bekerja secara profesional. Karena kalau operator operasional, kita piket tinggal tidur saja, karena kalau mereka gak profesional, kita semua juga yang repot,” katanya.
Senada, Kapolres Bangka Barat, AKBP Ade Zamrah juga memberikan apresiasi dan menyambut baik atas terobosan Pertamina dalam rangka meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Tentunya, dia juga berharap kegiatan ini bisa dilaksanakan secara rutin, sehingga pelayanan yang diberikan bisa maksimal.
“Ya minimal para operator memiliki keberanian untuk menolak mengatakan tidak kepada masyarakat yang masih mencoba mencari peluang menyalahgunaan BBM bersubsidi dan mengakali barkode segala macam. Karena kalau operatornya tegas, saya yakin para penyalahgunaan BBM tersebut akan mundur dengan sendirinya,” kata Ade.
Karena itu, dalam kesempatan ini Ade juga mengingatkan kepada seluruh operator SPBU untuk tidak terlibat dalam penyalahgunaan BBM subsidi. Sebab jika itu dilakukan, katanya, opetair SPBU juga bisa dipidana.
“Ancaman hukumannya gak main-main, mereka bisa dipindana dengan Undang-undang Migas, dimana ancaman pidananya minimal lima tahun penjara dan denda Rp1 miliar. Untuk itu, kami mengimbU kepada seluruh operator dan pengawas SPBU, mari sama-sama komitmen dalam menyalurkan BBM subsidi sesuai peruntukannya, berani untuk mengatakan tidak kepada masyarakat yang masih mencoba mengajak, merayu ataupun memaksa untuk menyuplai bbm subsidi diluar peruntukannya. Saya yakin pimpinan tinggi TNI/Polri satu arah bahwa tidak ada lagi toleransi untuk mencoba-coba yang melindungi penyalahgunaan BBM bersubsidi,” pungkas Ade.(bond)