KILASBABEL.COM – BTR Management menggelar webinar nasional Mencari Pemimpin Bangka Belitung 2024, Minggu (28/1/2024) malam.
Sebagai moderator, akademisi Universitas Lampung M Nizar, dengan narasumber Pemilik Aksara Group Guid Cardi dan jurnalis di Bangka Belitung Alza Munzi Hipni.
Pada kesempatan itu, Guid memaparkan pemimpin yang baik adalah mampu memberikan rasa nyaman pada rakyatnya.
Nyaman dalam kondisi ini adalah, ketika petani mudah mendapatkan pupuk, nelayan melaut tidak terlalu jauh dengan hasil tangkapan ikan melimpah, dan masyarakat mendapatkan pelayanan kesehatan secara baik.
“Pemimpin yang dirindukan oleh masyarakat mampu memberikan rasa nyaman itu. Bagaimana kita melihat ada pemimpin di ujung masa jabatannya terkena kasus korupsi,” kata anggota KPU Beltim 2003-2013 dan KPU Babel 2013-2023 ini.
Selama 20 tahun berkecimpung di dunia penyelenggara pemilu, Guid Cardi memiliki pengalaman terkait kepala daerah yang terpilih, namun bermasalah di tengah atau akhir masa jabatannya.
Untuk itu, dia menyebutkan memilih calon pemimpin harus dikenali dulu rekam jejaknya, sejauh mana pengabdiannya pada masyarakat, serta transparansi soal harta yang dimiliki.
“Kita bisa mengukur, harta yang dimiliki sebelum dan setelah menjabat. Jika ada kepala daerah yang baru dilantik setahun, lalu ada proyek bernilai besar pada masa kepemimpinannya, itu patut menjadi pertanyaan,” ujarnya.
Guid Cardi mengistilahkan ada praktik ijon yang bisa saja disepakati oleh calon kepala daerah dengan penyokong suksesi kepemimpinannya.
Sekadar informasi, peserta seminar berasal dari PNS, dosen, caleg, mahasiswa baik luar maupun di Bangka Belitung.
Sekitar 40 peserta menyambut antusias gelaran diskusi yang menghadirkan M Nizar sebagai moderator dan pembawa acara Aan Amrin tersebut.
M Nizar merupakan kandidat doktor dari Universitas Utara Malaysia, mengolah acara diskusi dengan santai sehingga suasana terasa cair.
Dia menilai mencari pemimpin di berbagai daerah mungkin saja berbeda secara kultur atau budaya.
Menurutnya budaya politik di Bangka Belitung, bisa saja berbeda dengan daerah lain.
Pada kesempatan itu, Alza Munzi Hipni menyampaikan materi terkait fenomena era post truth atau pascakebenaran.
Pemilu 2024 berada di dalam kondisi perkembangan dunia digital yang sangat pesat.
Dengan jumlah pemilih generasi Z dan milenial sebesar 56 persen, akan memberi pengaruh terhadap calon pemimpin yang dipilih.
“Suka atau tidak suka, kita sudah masuk dalam dimensi ini, ruang siber kita dijejali dengan media sosial, media online yang berisi beragam informasi, termasuk tentang calon pemimpin,” kata Alza.
Sehingga, gen Z dan milenial yang dikenal kritis, dinamis, dan responsif jangan sampai terjebak dalam kondisi ini.
Informasi yang disajikan di ruang digital bisa saja sesat sehingga merusak tatanan demokrasi.
“Untuk itu perlu kita menguji informasi yang masuk, dengan cara verifikasi, melakukan konfirmasi, mengecek informasi di google dan serangkaian cara lainnya. Artinya kita jangan menelan informasi yang beredar di media sosial secara utuh, perlu validasi sampai kita tahu informasi yang sebenarnya,” paparnya.
Diskusi yang digelar BTR Management itu berlangsung selama 1,5 jam dan terasa sangat singkat.
BTR Management yang digawangi Laily Fitriah dan Aan Amrin itu berlangsung sukses.
Laily dan Aan adalah putra daerah Bangka Belitung yang berkarya di Jakarta dan Depok.
Boleh dibilang dua orang ini adalah “diaspora” Babel di Jabotabek yang masih memiliki kepedulian terhadap Bangka Belitung.
“Terima kasih kepada sponsor PT Timah Tbk dan BTN Cabang Pangkalpinang, sehingga acara ini berjalan sukses dan lancar,” ungkap Aan. (SP)