KILASBABEL.COM – Lapas Pangkalpinang terus berupaya meningkatkan kompetensi dan kemampuan teknis Petugasnya. Hal ini ditandai dengan keikutsertaan Kepala Subseksi Bimbingan Kerja dan Pengolahan Hasil Kerja, Eko Cahyono, pada Pelatihan Teknis Pemasyarakatan Latihan Kerja dan kegiatan Kerja Produksi (Latkerpro) Angkatan II Metode Pembelajaran Klasikal Tahun Anggaran 2024. Pelatihan ini berlangsung dari tanggal 13 hingga 22 Mei 2024 di Batam, Kepulauan Riau (Kepri).
Kepala Lapas Pangkalpinang, Badarudin, mengatakan partisipasi dalam pelatihan ini sangat penting untuk meningkatkan profesionalisme Petugas dan merupakan bagian dari upaya Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) untuk terus meningkatkan kapasitas dan profesionalisme Petugas Pemasyarakatan dalam menjalankan tugas mereka dengan lebih baik dan efektif.
“Kami harap dengan mengikuti pelatihan ini dapat membawa ilmu dan keterampilan baru yang dapat diterapkan di Lapas Pangkalpinang, sehingga dapat meningkatkan kualitas pembinaan bagi Warga Binaan,” harapnya, Jumat (17/5).
Pelatihan ini diikuti 40 peserta perwakilan dari 8 Kantor Wilayah (Kanwil) Kemenkumham dalam naungan Balai Pendidikan dan Pelatihan (Badiklat) Hukum dan HAM Kepri. Dengan metode pelajaran klasikal, pelatihan ini mengedepankan interaksi langsung antara instruktur dan peserta.
“Metode ini efektif dalam penyampaian materi secara komprehensif yang memungkinkan kami untuk langsung bertanya dan berdiskusi mengenai berbagai permasalahan yang kami dihadapi di lapangan,” kata Eko.
Ia juga mengatakan, fokus utama dari pelatihan adalah latihan dan kegiatan produksi. Materi yang diberikan mencakup berbagai teknik dan metode mengelola kegiatan produksi yang akan melibatkan Warga Binaan di Lapas.
“Kami akan memberikan kontribusi positif dalam memberikan keterampilan bagi Warga Binaan, sehingga program pembinaan dan rehabilitasi akan berjalan dengan baik sesuai yang diharapkan,” janjinya.
Selain itu, Ia berharap dengan pelatihan ini bisa membuka kerja sama antar Petugas Pemasyarakatan di seluruh Indonesia dan membawa bekal ilmu dan pengalaman yang berguna untuk diterapkan di Lapas Pangkalpinang. (SP)