KILASBABEL.COM – Pemerintah Kabupaten Bangka Selatan, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung segera merelokasi sebanyak 72 unit rumah warga di Desa Tanjung Sangkar karena letaknya berada di lokasi rawan bencana.
“Relokasi 72 unit rumah warga tersebut karena letaknya berada di pesisir pantai yang rawan diterjang abrasi dan banjir rob,” kata Bupati Bangka Selatan Riza Herdavid di Toboali, sebagaimana dikutip dari Antara, Rabu (28/3).
Menurut bupati relokasi sebanyak 72 unit rumah warga itu merupakan langkah yang tepat untuk memberikan keamanan dan kenyamanan bagi masyarakat pesisir.
“Saya sudah terima proposal usulan dari Pemdes Tanjung Sangkar dan kita upayakan dilakukan perelokasian,” ujarnya.
Ketua DPRD Bangka Selatan Erwin Asmadi mendukung rencana relokasi pemukiman masyarakat Tanjung Sangkar ke lokasi yang baru dan jauh dari pesisir pantai.
“Demi kenyamanan masyarakat kita kawal program ini agar segera terealisasi dan ini bagian dari solusi untuk mengantisipasi bencana alam yang sewaktu waktu bisa saja terjadi menimpa warga pesisir tersebut,” ujarnya.
Kepala Desa Tanjung Sangkar Iswandi mengatakan, relokasi ini harus dilakukan lantaran 72 unit rumah tersebut merupakan rumah panggung yang kondisinya juga tidak layak huni.
“Kami akan merelokasi ke lokasi yang baru dan satu hamparan berjarak sekitar 200 meter dari bibir pantai,” ujarnya.
Ia mengatakan, relokasi mesti dilakukan karena selain kumuh juga rawan diterjang gelombang dan abrasi pantai.
“Rumah mereka ini berbentuk panggung, tetapi saat usai musim barat, air laut akan naik tinggi dan masuk ke pemukiman bahkan juga disertai gelombang tinggi,” ujarnya.
Editor : Putra Nalendra